I.Belajar dari mayarakat
Pemberdayaan masyarakat yang baik adalah yang mempertimbangkan kekuatan dan potensi yang ada pada diri masyarakat. Disinilah sangat diperlukan digunakan perspektif kekuatan (strength perspectiv ) dalam pemberdayaan masyarakat.
Perspektif kekuatan mengatakan bahwa setiap masyarakat dapat dikatakan mempunyai potensi dan kekuatan untuk berubah. Hanya saja mereka seringkali tidak mengetahui kekuatan dan potensi yang dimiliki masyarakat tersebut.selain itu perspektif kekuatan mengindikasikan adanya pemahaman bahwa setiap tempat mempunyai suatu sumber-sumber social yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Proses pemberdayaan masyarakat dapat dapat dijadikan sebagai sarana untuk “belajar dari masyarakat.”belajar tentang apa saja,keunikan yang terjadi,cara mereka mempertahankan hidup,kearifan local yang ada ditengah masyarakat. Hasil pembelajaran inilah yang kemudian bias ditularkan kepada masyarakat lainnya.
II.Pemberdayaan masyarakat menuju pembangunan berkelanjutan
Pemberdayaan masyarakat (community emprowerment) sangat relevan diterapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dewasa ini.terlebih lagi apabila hal ini dikaitkan dengan adanya krisis yang melanda system Negara kesejahteraan (welfare state). Menurut jim lfe (1995).krisis pelayanan kemanusiaan yang ditunjukkan dengan melemahnya system Negara kesejahteraan telah mendesak system pelayanan-pelayanan sosial yang berbasis masyarakat untuk menjalankan peran pembangunan sosial. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu bagian dari system pelayanan sosial yang berbasis kepada masyarakat.
Artinya adalah program-program yang inovatif untuk memberantas kemiskinan masih sangat diperlukan untuk membebaskan masyarakat Indonesia dari jeratan kemiskinan.
Pemberdayaan sosial sebenarnya dapat dikembangan kedalam program-program yang inovatif dan kreatif untuk memberantas kemiskinan.Dengan adanya program pemberdayaan sosial ini menjadikan masyarakat lebih mandiri karena kekuatan dan potensi masyarakat adalah tumpuan perubahan sosial yang menjadi tujuan utama.Ketika kekuatan atau potensi masyarakat dapat berjalan sendiri maka kemiskinan dapat dengan mudah terhapus dari muka bumi ini.
A. Penyempitan makna penyederhanaan
Nilai strategis pemberdayaan masyarakat menjadi tereduksi karena terjadi penyempitan makna pemberdayaan.Oleh sebagian besar kalangan pemberdayaan kerap justru diidentikkan dengan hanya pemberian modal usaha saja.Lihat saja penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang dibagikan oleh pemerintah kepada penduduk miskin pada dasarnya ditujukan untuk modal usaha dari penduduk miskin.tapi kesan yang muncul justru bantuan tersebut besifat charity (derma) yang bersifat sesaat dan berjangka pendek.
Padahal masih terdapat aspek-aspek lain yang dapat menjadi fokus perhatian dari pemberdayaan masyarakat.Salah satu aspek penting yang sering terabaikan dalam pemberdayaan masyarakat adalah investasi sosial (social investmen).investasi sosial sangat strategis untuk membangun keberdayaan masyarakat miskin,seperti sikap kejujuran,disiplin,pendidikan,ketrampilan kerja,kesehatan, semangat untuk maju dan lain sebagainya.Ketika pemberdayaan masyarakat hanya diidentikkan dengan pemberian modal kerja.
Namun demikian,bukan berarti keduanya (pemberian modal dn investasi sosial) lebih unggul satu dengan yang lain,sebab keduanya sama pentingnya.Sehingga pemberdayaan yang ideal pada dasarnya yang menggabungkan antara pemberian modal secara finansial sekaligus modal sosial sebagai wujud investasi sosial.
Pentingnya investasi sosial dalam pemberdayaan sebenarnya sejalan dengan pegertian pemberdayaan yang tidak hanya mencakup pembangunan manusia yang bersifat material.Mengutip Jim lfe (1995),dalam karyanya yang masyhur Community Development,Creating Community Alternatives-Vision,Analisys and Practice (Australia:Logman),pemberdayaan menyangkut dua kata kunci,yakni power (kekuasaan) dan disadvantaged (ketidakberuntungan).
Artinya,power dimaknai dengan kekuasaan seseorang untuk melakukan sesuatu agar keinginannya dapat terpenuhi.Dengan demikian, untuk meningkatkan kekuasaan dari kelompok masyarakat yang kurang beruntung (disadvantagedgroups), pertolongan yang dilakukan tidak selalu bersifat materi tetapi juga kemampuan secara sosial.
Pemberdayaan yang baik pada dasarnya adalah pemberdayaan yang memadukan unsur-unsur baik terkait bantuan secara financial maupun pembangunan secara sosial melalui investasi social.dengan pemberdayaan yang terpadu ini diharapkan pemberdayaan masyarakat menemukan makna sebenarnya,dan tidak lagi terjadi penyempitan makna.Sehingga pemberdayaan sosial benar-benar dapat berperan dalam pemberantasan kemiskinan sebagaimana yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
B. Memahami Pemberdayaan Masyarakat
Jim lfe (1995) menjelaskan setidaknya ada 6 isu pembanguna yang penting diintegrasikan dalam konsep pemberdayaanmasyarakat.Antara lain
1.pembangunan sosial
2.pembangunan ekonomi
3.pembangunan politik
4.Pembangunan budaya
5.Pembangunan lingkungan
6.pembangunan personal/spiritual
Upaya untuk mencapai kekuasaan atau keberdayaan masyarakat mancakup beberapa hal: 1. memenuhi kebutuhan dasar nya sehingga mereka memiliki kebebasan(freedom),dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat,melainkan bebas dari kelaparan,bebas dari kebodohan,bebas dari kesakitan; 2.menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatnya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan; 3.berprestasi dalam prosess pembangunan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka(Suharto,2006).
C.Pembangunan Berkelanjutan
Dengan adanya perhatian yang besar terhadap kekuasaan atau keberdayaan masyarakat,maka pembangunan yang berkelanjutan(sutainable development)sebagaimana tujuan pemberdayaan masyarakat,diharapkan dapat terwujud.Pembangunan berkelanjutan menekan ada nya kekuasaan atau keberdayaan masyarakat yang terus hidup walaupun tanpa adanya bantuan dari pihak luar.Ini sejalan dengan filosofi pemberdayaan masyarakat yang berusaha membantu masyarakat agar masyarakat tersebut mampu membantu dirinya sendiri(to help people to help themselves).
Menurut Graham Hancock fenomena ini seperti terlihat pada lembaga-lembaga keuangan internasional yang justru memperdayaan Negara-negara miskin dengan program-program sosialnya.program-program sosial tersebut menurutnya tidak lebih dari alat untuk memperkaya orang-orang tertentu saja,ini seperti yang dilukiskannya dalam bukunya yang terkenal,”Lords of Poverty:The Power,Prestige,and Corruption of The international Aid Business”.
Lebih dari itu,kemandirian masyarakat pada dasrnya adalah tujuan dari berbagai program keberdayaan masyarakat.Visi inilah yang kadang-kadang dilupakan oleh banyak agenda pemberdayaan masyarakat dari pekerja sosial.Tujuan inti dari kerja sosial dalam konteks pemberdayaan masyarakat adalah membangun kemandirian dan keberdayaan dari masyarakat .Sehingga,segala bentuk ketergantungan yang dapat muncul dari sasaran program pemberdayaan tersebut sedapat mungkin arus dihindari.
III. Peran Teknologi Dalam Pemberdayaan Masyarakat
A.Kemiskinan di perkotaan
Kemiskinan di perkotaan mempunyai karakterristik yang berbeda dengan kemiskinan yang terjadi di pedesaan.Masyarakat di perkotaan biasanya mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik jika di bandingka dengan masyarakat pedesaan.Dalam banyak hal,daya melek teknologi masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat pedesaan.Inilah yang menjadikan metode untuk mengatsi kemiskinan di perkotaan diperlukan pendekatan-pendekatan yang bersifat modern,salah satunya dengan menggunakan teknologi.
Kondisi geografis antara perkotaan dan pedesaan dalam realitasnya juga mempunyai perbedaan yang mencolok.Di perkotaan amat jarang ditemukan tanah lapang yang bisa digunakan untuk bercocok tanam ataupun kegiatan produktif lainnya.kondisi seperti ini sangat berbeda dengan masyarakat pedesaan yang kebanyakan mempunyai tanah yang luas dan lapang dan sangat leluasa untuk digunakan sebagai kegiatan-kegiatan produktif.
Kondisi geografis diatas,menuntut adanya pendekatan yang berbeda pula untuk memberdayakan masyarakat Khususnya di masyarakat perkotaan yang mempunyai lahan sempit dan ingin di berdayakan dalam bidang kesehatan atau pertanian ,harus menggunakan pendekatan teknologi yang efisien menyesuaikan kondisi geogrfis masyarakat setempat.Pendekatan teknologi amat cocok diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat kota ini.
B.Pemberdayaan Bidang Pendidikan
1.Tambahan Wawasan
2.Pemberdayaan Teknologi
3.Kerajinan Tradisional Membatik
4.Pendidikan Melalui Media Permainan Tradisional
5.Spiritualisme
6.Ketrampilan dengan Memanfaatkan Media Kertas Koran
C.Pemberdayaan Bidang Kesehatan
1.Membudayakan Hidup Sehat
2.Penyuluhan Gizi dan Bahan Makanan
3.Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik
4.Memasyarakatkan kembali TOGA
D.Pemberdayan Bidang Agro dengan Teknologi
1.Memperkenalkan Metode Hidroponik
2.Workshop Hidroponik
3.Sosialisasi Manfaat Kompos
Pemberdayaan masyarakat harus melek teknologi.artinya pemberdayaan masyarakat dapat memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tujuan yang diharapkan dapat dicapai dengan baik.
IV.WAJIB BELAJAR 9 TAHUN UNTUK MENCEERDASKAN ANAK BANGSA
Program belajar 9 tahun memberikan sebuah gambaran tentang perspektif baru pemberdayaan masyakat. Kemajuan pembangunan suatu Negara ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas.Pemberdayaan masyarakat tidak boleh dipahami secara sempit artinya dengan memberikan modal atau bantuan usaha.pemberdayaan masyarakat dalam konteks tertentu juga harus memperhatikan tentang pembangunan modal social ditengah-tengah masyarakat.sebagaimana diketahui pendidikan adalah salah satu asset social yang sangat berharga bagi suatu masyarakat.Pendidikan dengan sendirinya adalah modal social seseorangdimasa-masa mendatang.
Bahkan menurut Midgley dan Livermore (2005) trend program pemberdayaan masyarakat saat ini adalah menegaskan kepada pembangunan modal sosila,(social capital),misalnya melalui peningkatan ketrampilan mendorong literacy (melek huruf)ataupun dengan memberikan pengalaman kerja.menurutnya meskipun beberapa literature menunjukkan bahwa pembangunan modal social focus pada individu,tetapi investasi social (social investment) ini dapat juga dilakukan dalam konteks masyarakat untuk mendorong kesejahteraannya.investasi social melalui pembangunan modal social masyarakat ini sejatinya mendukung program pemberdayaan masyarakat menuju pembangunan social yang berkelanjutan.
V.PEMBERANTASAN BUTA AKSARA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Dari realitas dilapangan diketahui bahwa program melek huruf yang diadakan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan bahasa ibu dari warga masyarakat setempat.Oleh karena itu,penguasaan pekerjaan social terhadap budaya atupun adapt dari masyarakat yang menjadi sasaran program adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar.ini tidak menjadi soal apabila masyarakat setempat dapat memahami bahasa yang dipakai pekerja social (bahasa nasional).akan tetapi kondisinya menjadi berbeda ketika masyarakat setempat hanya mengetahui bahasa ibu.
Di sinilah arti penting memilih pekerja social sebagai ujung tombak dilapangan yang mengetahui adapt ataupun budaya masyarakat setempat.Bila perlu anggota masyarakatlah yang berperan sebagai tutor atau pekerja social itu.Sehingga mereka diharapkan lebih memahami baik terkait bahasa ataupun budaya dari masyarakat setempat.ini tidak hanya menyangkut bahasa tetapi pemahaman terhadap adapt dan budaya amat menentukan.
VI.PENGEMBANGAN DESA WISATA MELALUI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB
System informasi geografis /SIG (Geographik information system) adalah system informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informsi spasial (bereferensi keruangan) atau dalam arti yang lebih sempit adalah system computer yang memiliki kemampuan untuk membangun,menyimpan,mengelola atau menampilkan informasi yang bereferensi geografis misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya dalam sebuah data base.
Pemberdayaan masyarakat kerapkali tidak efektif jika dilakukan dengan pendekatan-pendekatan tradisional.pekerja social yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat harus mulai membuka diri dengan adanya perkembangan kemajuan teknologi misalnya internet.apabila tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut program pemberdayaan masyarakat sulit dapat mengikuti perkembangan zaman yang semakin cepat berubah.
KESIMPILAN
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dan seterusnya.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompok tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.
Arti terpenting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gera-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia atau perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lainnya. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang dilakukannya.
DARTAR PUSTAKA
-Prastowo,Joko,(2010)Belajar Dari masyarakat(Editor)Yogyakarta :Samudra Biru
-Hancock,Graham (2005),Dewa-Dewa PenciptaKemiskinan,Kekuasaan,Prestice,dan Korupsi Bisnis International,Yogyakarta:Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas.
-Huda, Miftachul (2009),pekerja Sosial dan Kesejahtraan Sosial Sebuah Pengantar, yogyakarta:Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar